PSIKOLOGI

Borderline Personality Disorder Menyelami Kekompleksan Emosional

28 October 2023 18:43

Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder atau disingkat BPD) adalah salah satu gangguan kejiwaan yang sering kali dikelirukan dengan gangguan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan. Namun, BPD memiliki karakteristiknya sendiri yang melibatkan fluktuasi emosi yang ekstrem, hubungan interpersonal yang rumit, dan perasaan identitas diri yang kabur. Dalam artikel ini, kita akan mendalami BPD, apa yang menjadi karakteristiknya, faktor penyebabnya, serta cara penanganan dan perawatan yang dapat membantu individu yang mengalami gangguan ini.


Apa Itu Borderline Personality Disorder?


Borderline Personality Disorder adalah gangguan mental yang ditandai oleh ketidakstabilan emosional yang ekstrem, perubahan mood yang tajam, dan perasaan identitas diri yang kabur. Individu dengan BPD sering mengalami perasaan intens yang sulit dikendalikan, seperti marah, kesepian, atau hampa. Gangguan ini juga seringkali disertai dengan perilaku impulsif, hubungan interpersonal yang konflik, dan perasaan gelisah.


Karakteristik Borderline Personality Disorder


Beberapa karakteristik umum yang sering ditemui pada individu dengan BPD meliputi:


Ketidakstabilan Emosional: Perubahan mood yang tajam, perasaan marah, sedih, atau kebosanan yang sangat intens dan sulit dikendalikan.


Perasaan Hampa dan Kesepian: Perasaan hampa dan kesepian yang mendalam yang sering kali memuncak dalam kecemasan dan kebingungan.


Perasaan Identitas yang Kabur: Individu dengan BPD seringkali merasa bingung tentang siapa mereka sebenarnya dan mencoba mencari identitas diri mereka.


Hubungan Interpersonal yang Rumit: Hubungan interpersonal sering berubah-ubah antara idealisasi dan devaluasi. Individu dengan BPD dapat sangat mencintai seseorang pada satu saat dan kemudian sangat membencinya di waktu yang lain.


Perilaku Impulsif: Tindakan impulsif, seperti penggunaan narkoba, seks berisiko, pengeluaran uang berlebihan, atau makan berlebihan, sering terjadi pada individu dengan BPD.


Penyebab Borderline Personality Disorder


Meskipun penyebab pasti BPD tidak sepenuhnya dipahami, faktor-faktor berikut ini diyakini berkontribusi pada perkembangan gangguan ini:


Genetika: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam perkembangan BPD. Jika ada riwayat BPD dalam keluarga, risiko untuk mengembangkan gangguan ini bisa lebih tinggi.


Faktor Lingkungan: Pengalaman traumatis, seperti pelecehan fisik, emosional, atau seksual dalam masa kanak-kanak, juga dapat meningkatkan risiko BPD. Gangguan ini juga bisa terkait dengan pengalaman keluarga yang tidak stabil atau disfungsi.


Ketidakstabilan Kimia Otak: Perubahan dalam kimia otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin, juga telah dikaitkan dengan BPD.


Penanganan dan Perawatan Borderline Personality Disorder


Penanganan BPD adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan perawatan yang baik. Beberapa pendekatan terapeutik yang efektif dalam mengelola BPD meliputi:


Terapi Dialektikal Tingkah Laku (DBT): DBT adalah terapi kognitif yang fokus pada pengembangan keterampilan regulasi emosi dan toleransi ketidakstabilan. Terapi ini membantu individu mengenali emosi mereka, mengatasi perilaku impulsif, dan meningkatkan hubungan interpersonal.


Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): CBT membantu individu mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat. Ini dapat membantu individu mengatasi perasaan marah, kecemasan, atau depresi yang sering terjadi bersamaan dengan BPD.


Terapi Interpersonal: Terapi ini membantu individu dengan BPD dalam mengatasi masalah hubungan interpersonal yang seringkali rumit. Ini membantu dalam membangun hubungan yang lebih stabil dan sehat.


Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti antidepresan atau stabilisator mood dapat digunakan untuk mengelola gejala BPD.


Gangguan Kepribadian Borderline adalah gangguan mental yang kompleks yang melibatkan ketidakstabilan emosional yang ekstrem, perasaan identitas diri yang kabur, dan hubungan interpersonal yang rumit. Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, terapi psikologis seperti DBT dan CBT dapat membantu individu yang mengalami BPD dalam mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 


Dalam kasus Borderline Personality Disorder, dukungan keluarga dan lingkungan yang positif juga sangat penting untuk membantu individu menjalani proses pemulihan.